Rabu, 30 Januari 2013

KONSEP TEORI KETUHANAN


Perkembangan Konsep-Konsep Ketuhanan
Dalam sejarah kepercayaan umat manusia yang sudah ribuan tahun, hanya tercatat beberapa perkembangan sistem kepercayaan kepada yang gaib, yaitu dinamisme,animisme, politeisme, henoteisme, dan monoteisme. Kepercayaan dinamisme dan animisme, kendati dianggap sebagai awal dari kepercayaan umat manusia, sampai sekarang kepercayaan itu masih terdapat diberbagai dilapisan masyarakat. Walaupun kepercayaan itu tidak seperti masyarakat primitif. Fenomenanya masih ada kemiripan, seperti meminta pertolongan kepada dukun dan memakai cincin tertentu agar terhindar dari berbagai bencana.
Ada dua teori tentang perkembangan kepercayaan manusia. Teori pertama mengatakan bahwa kepercayaan manusia pada awalnya sangat sederhana dan bersahaja menuju pada kepercayaan yang lebih tinggi sesuai dengan perkembangan kemajuan peradapannya. Teori ini dipelopori oleh E.B. Tylor, yang lebih mirip dengan teori evolusi Darwin. Menurutnya, perkembanganalam dan sosial bergerak dari bentuk yang rendah menuju bentuk yang lebih tinggi dan sempurna; dari yang sederhana menjadi yang lebih kompleks. Sistem kepercayaan manusia yang paling primitif, demikian Tylor, adalah dinamisme dan yang paling tinggi adalah monoteisme.
Untuk menjebatani dua teori tersebut perlu diambil jalan tengah, yaitu mengakui adanya evolusi kepercayaan kepada yang gaib, tetapi juga kepercayaan itu kadangkala mengalami perubahan-perubahan tertentu, baik perubahan menuju kesempurnaan maupun penurunan. Karena itu, garis perubahan yang cocok untuk menggambarkan teori ini, bukan menaik, seperti teori evolusi, juga bukan menurun, seperti teori termodinamika. Namun, bisa berbentuk spiral danjuga bisa berbentuk lingkaran. Arahnya bisa vertikal dan bisa juga horizontal. Yang jelas bahwa katiga teori itu mengakui adanya perubahan dalam sistem kepercayaan umat manusia.
A.Dinamisme Dan Animisme.
Masyarakat primitive hidup dalam kesederhanaan dalam berbagai aspek, baik aspek materi maupun aspek kepercayaan. Pada dasarnya, hidup mereka tergantung pada alam yang ada disekitar mereka sebab alamlah satu-satunya sumber kehidupan. Oleh karena itu bagi mereka alam merupakan factor yang sangat dominan namun alam yang mereka dambakan itu kadang-kadang tidak bersahabat. Air yang selama ini mereka anggap sangat bermanfaat bagi kehidupan, tiba-tiba mendatangkan bencana seperti banjir dan melongsorkan tanah. Tanah yang selama ini menyuburkan tanaman tiba-tiba bergoyang dan menghacurkan harta benda.
Hal seperti itulah yang menimbulkan suatu kepercayaan dalam diri mereka bahwa alam inilah yang memiliki keuatan yang melebihi kekuatan manusia. Kekuatan itu tidak tampak dan liar tetapi mempunyai pengaruh dalam kehidupan mereka.
Dalam masyarakat tertentu kekuatan itu ditanggulangi dengan berbagai cara. Pada zaman Mesir kuno sungai Nil yang banjir dianggap roh sungai marah. Untuk membujuk agar roh tersebut tidak marah, maka dikorbankan seorang anak gadis yang paling cantik.
Dari sinilah muncul kepercayaan bahwa setiap benda yang ada disekeliling kita mempunyai kekuatan misterius. Masyarakat yang menganut ajaran ini memberi berbagai nama pada kekuatan gaib tersebut.
Tujuan manusia dalam kepercayaan yang mempunyai paham dinamisme adalah memperoleh mana sebanyak mungkin. Semakin bertambah mana seseorang semakin bertambah terjamin keselamatannya. Sebaliknya semakin berkurang mananya semakin mudah dia dapat bahayanya.
B.Politeime. 
Kepercayaan pada kekuatan gaib yang meningkat menjadi kepercayaan pada roh disebut animisme. Animisme mengalami beberapa tahap perkembangan. Pada awalnya para penganut animisme mempercayai semua benda mempunyai roh. Kemudian dari sekian banyak benda yang mempunyai roh. Ada yang kuat sehingga menimbulkan pengaruh pada alam. Benda yang paling kuat itu kemudian dijadikan symbol penyembahan dan peribadatan.
Roh yang menjadi symbol penyembahan tersebut akhirnya diambil fungsinya dan diberi nama sesuai dengan fungsi tersebut. Nama dari fungsi itu disebut dewa, seperti Agni adalah dewa api dan Adad adalah dewa hujan Dalam kepercayaan masyarakat babilonia. Dari gambaran tersebut dapat dikatakan bahwa kepercayaan kepercayaan dari dewa-dewa berasal dari animisme.
di samping itu, mereka juga percaya pada roh manusia. Roh nenek moyang yang dianggap berkuasa mereka hormati agar mereka selamat dalam bekerja. Roh nenek moyang bertingkat-tingkat, ada roh kepala keluarga dan roh kepala suku. Roh kepala suku lebih tinggi dari pada roh-roh yang lain. Karena itu, roh tersebut sangat dihormati dan sekaligus tempat tumpuan minta keselamatan.
Dalam agama veda ada tiga dewa yang dimuliakan, yaitu Indra (dewa kekuatan ganas dialam, seperti petir dan hujan), mithra (dewa  cahaya) dan variouna (dewa ketertiban alam). Dalam agama feodal mereka diannggap mempunyai kedudukan lebih yang lebih tinggi ketimbang dewa prithivi (dewa bumi), surya,( dewa matahari), dan agni ( dewa api). Dalam agama hindu ada tiga dewa yang dihormati yaitu brahmana (dewa pencipta), wisnu (dewa pemelihara), siwa (dewa perusak). Brahaman adalah dewa tertinggi menurut agama hindu.
Anggapan adanayan dewa yang tertingi ini juga ada dalam kepercayaan orang-orang yunani kuno. Mereka menganggap Zeus adalah dewa yang paling tinggai. Zeus tinggal digunung Olympus. Menurut mitologi Yunani, sebelum dewa Zeus lahir sudah ada dewa-dewa di Yunani, tetapi tidak memiliki identitas yang jelas dan masih dalam masa kekacauan serta tidak memiliki tempat tinggal yang tetap Zeus adalah dewa yang mengubah keadaan yang kacau menjadi tenang. Zeus menurut masyarakat yunani pada waktu itu dianggap raja para dewa dan manusia. Kekuasaannya sangat besar, kalau dia menggerakan kepalanya, alam jagat raya akan bergetar.
Dalam politeisme terdapat pertentangan tugas antara satu dewa dengan dewa yang lain. Dewa-dewa yang demikian tidak selamanya mengerjakan kerja sama. Umpamanya, dewa kemarau dapat bertentangan dengan dewa hujan. Oleh karena itu penganut politeisme kalau dia meminta hujan tidak cukup hanya berdoa kepada dewa hujan tetapi harus berdoa kepada dewa kemarau agar ia tidak menghalangi dewa hujan. Bagi seseorang yang tidak terbiasa dengan sistem kepercayaan ini terkesan merepotkan.
Tuhan, dalam paham politeisme dapat bertambah dan berkurang seorang politeisme ketika melihat sesuatu yang aneh ia akan berkata,” Oh Tuhan baru sudah muncul !” . Dalam masyarakat politeisme segala sesuatu yang misterius segera didewakan.
Penganut politeisme yang bekerja dipabrik ada yang menyembah mesin-mesi dan menyembah mahasiswa dan alat-alat yang dipakai di laboratprium dan ketika kejadian itu tiidak aneh lagi dan tidak berpengaru pada kehidupan maka tuhan sudah pergi dan digantikan dengan yang lain, pelangi, dalam masyarakat yunani kuno dianggap sebagai bidadari (dewi yang sedang mandi).
 Kemudian tidak dianggap lagi bidadari, tetapi hanya dianggap sebagai gejala alam biasa. Hal-hal serupa ini menakjubkan sekaligus merepotkan bagi orang-orang yang tidak biasa hidup dalam suasana politeisme.         
C.Henoteisme Dan Monoteisme
   Henoteisme adalah kepercayan yang tidakmeyangkal tuhan yang banyak tetapi hanya mengakui satu Tuhan tunggal sebagai tuhan yang disembah. Orang-orang yang berfikir lebih mendalam sistem kepercayaan politeisme tidak memuaskan karena itu mereka mencari sistem kepercayaan yang lebih masuk akal dan sekaligus lebih memuaskan kepercayaan kepada satu tuhan lebih mendatangkan kepuasan dan dapat diterima akal sehat. Dan dari sini, timbulah aliran yang mengutamakan satu dewa dari beberapa dewa untuk disembah.
Dewa atau tuhan ini dianggap sebagai kepala atau bapak dari tuhan-tuhan yang lain. Zeus dalam agama Yunani kuno atau brahmanadalam agama hindu. Dari konsep teologi ini dari dulu sampai sekarang sombong-sombong ketika berhadapan dengan bangsa lain. Sebab, mereka merasa keturunan tuhan yang selalu menang dalam peperangan.
Dalam Al-Qur’an bangsa yahudi (bani Israel) adalah bangsa yang selalu meprotes para nabi namun, perlu juga diakui bahwamayoritas nabi setelahnabi ibrahim dari keturuna bani Israel. Hal ini ada dua kemungkinan:
&   Karena bani Israel sombing dan nakal, sehingga perlu diberi nabi lebih banyak.
&   Karena bani Israel disayang mereka ini sesuai dengan pengakuan mereka.
Yang kedua ini tidak cocok karena tuhan selalu menimpakan bencana kepada mereka berupa azab. Dengan demikian tinggal pilihan pada yang pertama.
Aliran-Aliran Dalam Konsep Ketuhanan
Aliran mengenai konsep ketuhanan mereka berbeda dengan perbedaan konsep kepercayaan pada tuhan kalau perkembangan konsep ketuhanan lebih menekankan pada aspek sejarah dan perubahan yang terjadi dari fase ke fase yang berikutnya, sedangkan dalam aliran tentang konsep ketuhanan tidak terlihat dari aspek sejarah, tetapi hubungan tuhan dengan duni dan makhluknya seperti apakah Tuhan jauh atau dekat dari alam ? dan apakah Tuhan setelah menciptakan alam selalu menjaga dan menjaganya ?
Pandangan seseorang tentang realitas yang tertinggi ibarat orang yang menarik garis tersebut. Oleh karena itu, seorang teisme, umpamanya akan berkata bahwa Tuhan adalah wujud yang tertinggi, Maha Sempurna, tidak terbatas, berada diluar alam dan didalam alam.
Tuhan dalam pandangan teisme adalah pencipta alam sekaligus memeliharanya berbeda halnya dengan pandangan seorang penganut deisme, dia tidak mencampuri urusan Tuhan didunia setelah ia menciptakan alam. Dalam pandangan teisme Tuhan disamping jauh dari alam tetapi juga dekat, tetapi dalam pandangan deisme jarak anatara Tuhan dan alam sangat jauh dan tidak mungkin lagi berinteraksi dengan alam.
A.Teisme
Berpendapat bahwa alam diciptakan oleh Tuhan yang tidak terbatas, antara Tuhan dan makhluk sangat berbeda. Menurut teisme, Tuhan disamping berbeda dialam (imanen), tetapi ia juga jauh dari alam (transenden).
Ciri lain dari teisme menegaskan bahwa tuhan setelah menciptakan alam tetap aktif dan memelihara alam karena itu dala teisme mu’jizat yang menyalahi hukum alam diyakini kebenarannya, begitu juag doa seseorang akan didengar dan dikabulkan agama-agama besar pada dasarnya menganut paham teisme, seperti yahudi, Kristen, dan islam.
Ada beberapa tipe tentang teisme:
Ü  Teisme Rasional
Teisme rasional dipelopori oleh Rene Decartes dan Leitniz.
Ü  Teisme Eksistensial
Teisme Eksistensial dipelopori oleh Soren Kierkegaard
Ü  Teisme Fenomonologi
Teisme fenomonologi dipelopori oleh Peter Khoestenbaum
Ü  Teisme Empiris
Teisme empiris dipelopori oleh Thomas Reid.
Semua tipe tersebut berbeda pandangan dalam mendekati tuhan.
B.Deisme
Deisme berasal dari bahasa lati yaitu Deus yang berarti Tuhan. Dari akar kata ini kemudia menjadi dewa ,bahkan kata Tuhan sendiri masih dianggap Deus.
Menurut paham deisme Tuhan berada jauh diluar alam. Tuhan menciptakan alam dan sesudah alam diciptakan, ia tidak memperhatikan dan tidak memelihara lagi alam berjalan sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan setelah proses penciptaan.
Peraturan-peraturan tersebut tidak berubah dan sangat sempurna. Dalam paham deisme, Tuhan diibaratkan dengan tukang jam yang sangat ahli sehingga setelah jam itu selesai maka tidak dibutuhkan lagi si pembuatnya lagi. Jam itu berjalan sesuai dengan mekanisme yang telah tersusun dengan rapih.
Para penganut deisme sepakat bahwa tuhan esa dan jauh dari alam, serta maha sempurna. Mereka juga sepakat bahwa tuhan tidak melakukan intervensi pada alam melalui kekuatan supranatural bagaimanapun, tidak semua penganut deisme setuju tentang keterlibatan tuhan dalam alam dan kehidupan sesudah mati.
C.Panteisme
Panteisme terdiri dari tiga kata, yaitu pan, yang berarti seluruh, teo yang berarti tuhan, isme berarti paham. Jadi panteisme adalah paham bahwa seluruhnya tuhan bahwa seluruh alam ini adalah Tuhan dan Tuhan adalah seluruh alam.
Benda-benda yang dapat ditangkap dengan panca indera adalah bagia dari Tuhan. Manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, dan benda mati adalah bagian dari Tuhan. Tuhan dalm panteisme, ini sanagat dekat dengan alam (imanen). Paham ini bertolak belakang dengan deisme.
Dalam konsep panteisme kuno terdapat dalam agama hindu. Agama hindu hanya mengakui satu realitas yang tertinggi, Brahman. Brahman adalah Tuhan yang tidak dapat dilihat dengan mata dan diraba dengan tangan dan didengar dengan telinga, dan diucapkan dengan lidah.
Dia sama sekali berbeda dari yang diketahui dan dari yang tidak diketahui dan dia satu-satunya yang wujud selain dia adalah maya. Semboyannya adalah Tuhan adalah semua dan semua adalah satu (God is all and all is one).

7 Fakta Unik Seputar Kesehatan



Menjaga kesehatan atau mengobati penyakit tidak melulu harus mengkonsumsi vitamin dan obat-obatan. Seperti yang dikutip dari Menshealth, berikut tujuh tips aneh yang bisa bantu menjaga kesehatan tubuh Anda.
1. Setelah menganalisa lebih dari 51 kamar mandi umum, para ahli menemukan bahwa toilet pertama atau toilet yang berada paling dekat dengan pintu masuk kamar mandi adalah toilet yang memiliki tingkat bakteri paling rendah. Hal ini dikarenakan orang cenderung memilih toilet yang paling ujung untuk privasi mereka. Mulai sekarang, pilihlah toilet yang dekat dengan pintu masuk karena jauh lebih bersih.
2. Jika Anda termasuk pengidap claustrophobic atau fobia terhadap ruangan sempit, pergilan ke supermarket atau pasar buah terdekat. Mengendus apel hijau dapat bantu meringankan sesak nafas dan rasa panik.
3. Kurangi pemakaian sabun antibakteri. American Medical Association (AMA) mengkalim bahwa sabun antibakteri tidak memiliki bukti ilmiah bahwa sabun tersebut lebih kuat melawan bakteri ketimbang sabun biasa. Bahkan AMA mengatakan bahwa sabun ini bisa membuat kuman dan bakteri menjadi lebih kuat dan tahan terhadap pembunuh kuman. Lagipula, hampir lebih dari 50 persen sabun yang dijual sudah mengandung antimikroba di dalamnya.
4. Sering merasa sakit punggung setelah menyetir terlalu lama? Hal ini mungkin disebabkan oleh posisi tulang punggung yang salah saat menyetir. Coba tips ini, anggap ada seseorang yang menuangkan air es pada punggung Anda. Bahu mundur dan punggung yang tegak merupakan posisi menyetir yang paling benar.
5. Ketika Anda mendapatkan luka tergores akibat irisan pisau, segera bersihkan luka tersebut dibawah air yang mengalir. Jangan lupa kenakan sabun, jika sebelumnya Anda memegang daging mentah. Kemudian taburi luka dengan lada hitam. Dalam beberapa waktu, pendarahan akan berhenti. Ini karena lada hitam memiliki kandungan analgesik, antibakteri dan antiseptik.
6. Jika pasangan Anda memiliki kumis dan mengidap alergi, sarankan padanya untuk mencuci kumis dua kali sehari dengan sabun cair. Sebuah studi menemukan, orang yang melakukan hal ini cenderung lebih sedikit menggunakan antihistamin dan dekongestan. Alasannya, membersihkan kumis dapat mencegah serbuk sari menempel pada kumis.
7. Ingin menurunkan risiko terkena serangan jantung dan stroke? Peliharalah binatang. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa membelai binatang peliharaan seperti kucing, dapat menjaga tekanan darah tetap terkontrol walaupun sedang stres.

Selasa, 29 Januari 2013

Rahasia Alloh dan kisah Nabi Khidir



Dikisahkan dalam Kitab suci Suatu saat Nabi Musa ingin belajar ilmu Kepada Nabi Khidir, tetapi nabi Khidir berpesan,kalau mau belajar dari beliau Nabi Musa tidak boleh banyak bertanya. “Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu pun sehingga aku sendiri menerangkannya kepadamu.” demikian pesan Nabi Khidir ke Nabi Musa. Dan Nabi Musapun menyanggupinya.

Demikianlah seterusnya Nabi Musa a.s. mengikuti Nabi Khidir dan terjadilah beberapa peristiwa yang menguji diri Nabi Musa a.s. yang telah berjanji bahwa baginda tidak akan bertanya sebab sesuatu tindakan diambil oleh Nabi Khidir. Setiap tindakan Nabi Khidir a.s. itu dianggap aneh dan membuat Nabi Musa terperanjat.

Kejadian yang pertama adalah saat Nabi Khidir menghancurkan perahu yang ditumpangi mereka bersama. Nabi Musa tidak kuasa untuk menahan hatinya untuk bertanya kepada Nabi Khidir. Nabi Khidir memperingatkan janji Nabi Musa, dan akhirnya Nabi Musa meminta maaf karena kalancangannya mengingkari janjinya untuk tidak bertanya terhadap setiap tindakan Nabi Khidir.

Selanjutnya setelah mereka sampai di suatu daratan, Nabi Khidir membunuh seorang anak yang sedang bermain dengan kawan-kawannnya. Peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh Nabi Khidir tersebut membuat Nabi Musa tak kuasa untuk menanyakan hal tersebut kepada Nabi Khidir. Nabi Khidir kembali mengingatkan janji Nabi Musa, dan beliau diberi kesempatan terakhir untuk tidak bertanya-tanya terhadap segala sesuatu yang dilakukan oleh Nabi Khidir, jika masih bertanya lagi maka Nabi Musa harus rela untuk tidak mengikuti perjalanan bersama Nabi Khidir.

Selanjutnya mereka melanjutkan perjalanan hingga sampai disuatu wilayah perumahan. Mereka kelelahan dan hendak meminta bantuan kepada penduduk sekitar. Namun sikap penduduk sekitar tidak bersahabat dan tidak mau menerima kehadiran mereka, hal ini membuat Nabi Musa merasa kesal terhadap penduduk itu. Setelah dikecewakan oleh penduduk, Nabi Khidir malah menyuruh Nabi Musa untuk bersama-samanya memperbaiki tembok suatu rumah yang rusak di daerah tersebut. Nabi Musa tidak kuasa kembali untuk bertanya terhadap sikap Nabi Khidir ini yang membantu memperbaiki tembok rumah setelah penduduk menzalimi mereka. Akhirnya Nabi Khidir menegaskan pada Nabi Musa bahwa beliau tidak dapat menerima Nabi Musa untuk menjadi muridnya dan Nabi Musa tidak diperkenankan untuk terus melanjutkan perjalannya bersama dengan Nabi Khidir.

Selanjutnya Nabi Khidir menjelaskan mengapa beliau melakukan hal-hal yang membuat Nabi Musa bertanya. Kejadian pertama adalah Nabi Khidir menghancurkan perahu yang mereka tumpangi karena perahu itu dimiliki oleh seorang yang miskin dan di daerah itu tinggallah seorang raja yang suka merampas perahu miliki rakyatnya.

Kejadian yang kedua, Nabi Khidir menjelaskan bahwa beliau membunuh seorang anak karena kedua orang tuanya adalah pasangan yang beriman dan jika anak ini menjadi dewasa dapat mendorong bapak dan ibunya menjadi orang yang sesat dan kufur. Kematian anak ini digantikan dengan anak yang shalih dan lebih mengasihi kedua bapak-ibunya hingga ke anak cucunya.

Kejadian yang ketiga (terakhir), Nabi Khidir menjelaskan bahwa rumah yang dindingnya diperbaiki itu adalah milik dua orang kakak beradik yatim yang tinggal di kota tersebut. Didalam rumah tersebut tersimpan harta benda yang ditujukan untuk mereka berdua. Ayah kedua kakak beradik ini telah meninggal dunia dan merupakan seorang yang shalih. Jika tembok rumah tersebut runtuh, maka bisa dipastikan bahwa harta yang tersimpan tersebut akan ditemukan oleh orang-orang di kota itu yang sebagian besar masih menyembah berhala, sedangkan kedua kakak beradik tersebut masih cukup kecil untuk dapat mengelola peninggalan harta ayahnya.

Kisah diatas menunjukkan bahwa kita tidak boleh cepat berburuk sangka jika mendapatkan sesuatu yang diluar kehendak kita. Kita harus sabar dan bersyukur dengan apapun yang terjadi, keberhasilan harus kita syukuri, demikian pula cobaan harus kita syukuri. Jangan cepat marah jika mengalami hal-hal yang tidak mengenakkan, mungkin Tuhan punya rahasia lain . Misal suatu saat mobil kita hilang , lalu kita marah dan putus asa. Siapa tahu hilangnya mobil itu justru rahmat bukan bencana. Mungkin kalau mobil itu masih ada bisa menyebabkan kecelakaan dan musibah yang lebih besar ,jadi lebih baik jika mobil itu hilang.

Ada orang yang selalu berdoa untuk meminta ini dan itu, kalau ditulis bisa berbaris-baris, ada yang dikabulkan tetapi banyak juga yang tidak. Awalnya dia marah karena merasa semua ibadah dan doanya sia-sia, namun setelah mendengar cerita nabi Khaidir di atas, pikirannya berubah total. Ia tidak pernah menyesali permintaan yang tidak dikabulkan, tetapi malah bersyukur. Ia sadar mungkin yang diminta itu baik menurut pendapatnya, tetapi tidak bagi Tuhan. Tuhan tahu apa yang lebih baik lagi baginya, yakni dengan tidak mengabulkan permintaannya. Sejak saat itu permintaannya dalam doa tidak lagi banyak berbaris-baris , tetapi hanya satu Kalimat :”Ya Tuhan berilah apa yang terbaik bagiku, Amin”. Doa ini sangat menentramkan, karena dia tidak pernah sedih dan kecewa dengan apa pun yang terjadi padanya , semua keberhasilan dan ”tidak” keberhasilan selalu disyukuri, karena ia yakin itulah yang terbaik baginya dari Tuhan.

Yang utama, berusahalah dengan maksimal dan berbuat baik sesuai ajaran agama kita, setelah itu berserahlah dan yakin semua yang terjadi adalah yang terbaik untuk kita, maka tidak ada lagi kekecewaan dan kesedihan dengan apa yang terjadi dalam hidup ini. Yang ada hanya rasa syukur dan tenteram. .

Senin, 28 Januari 2013

PENYESALAN ITU ADALAH TAUBAT


Dan orang – orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya ia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar – benarnya” (Al – Furqon: 71)
Dan bertaubatlah kamu semua orang – orang yang beriman, supaya kamu memperoleh kemenangan ( An – Nur: 31). Rasulullah SAW bersabda: “Hai manusia, bertaubatlah dan mintta ampunan kepada Allah. Sesungguhnya saya (melakukan) taubat seratus kali setiap hari (HR. Muslim)
Baik dalam Al-Qur’an maupun Hadist banyak dijumpai keterangan – keterangan yang memerintahkan kepada manusia supaya melaksanakan taubat itu. Kerap kali digunakan kata – kata tuubuu (bertaubatlah kalian). Dalam ilmu nahwu, kata tuubuu itu dinamakan fi’il ‘amar yang mengandung unsur perintah.
Allah SWT memerintahkan kepada  orang-orang beriman supaya melakukan taunat, dengan tujuan untuk membimbing manusia untuk mencapai kebahagiaan, baik dalam hidup di dunia ini, lebih-lebih lagi di akhirat dan kembali kepadaNya dengan memperbaharui niat/tajdiidunniyat (untuk melakukan) amal kebaikan.
Hujjatul Islam Imam Al-Ghozali mengatakan bahwa hakekat taubat itu adalah meninggalkan dosa dengan niat tidak akan kembali lagi berbuat dosa dengan niat tidak kembali berbuat dosa seperti yang telah dikerjakannya itu. Lebih jauh Imam Al-Ghozali menjelaskan bahwa, taubat itu mengandung 3 unsur, 1) Ilmu, 2) Keadaan, dan 3) Perbuatan.
Pertama, taubat itu harus dilakukan berdasar kesadaran dan ilmu. Artinya diketahui dengan sadar bahwa perbuatan yang sudah dilakukan itu adalah perbuatan yang berdosa dan salah. Kedua, setelah hal itu diketahui, hendaklah timbul suatu keadaan (jeritan) didalam hati yaitu perasaan penyesalan yang tiada terhingga. Ketiga, dari kedua unsur tadi lahirlah niat yang kuat dan sungguh – sungguh bahwa tidak akan melakukan dosa itu kembali pada hari – hari yang akan datang. Adapun yang terpenting  dari sikap taubat tersebut adalah menyesali diri atas perbuatan dosa yang telah dilakukan. Maka dalam hubungan ini Rasulullah SAW pernah menyatakan bahwa “Penyesalan itu adalah taubat”.
Para ulama memerinci bahwa syarat taubat itu ada tiga perkara, yaitu: 1) mencabut perbuatan, (akar) maksiat yang sudah dilakukan; 2) menyesali perbuatan yang telah dilakukan; 3) menguatkan niat yang teguh (‘azam) bahwa tidak akan kembali lagi melakukan perbuatan dosa itu. Syarat ini adalah mengenai kesalahan dan kejahatan yang berhubungan dengan Tuhan saja.
Adapun jika amal perbuatan itu ada hubungannya dengan sesama manusia, maka selain tiga syarat tersebut diwajibkan pula untuk memenuhi syarat yang keempat, yaitu tindak penyesalan terhadap pihak yang bersangkutan
Imam Ghozali membagi taubat kepada tiga macam, yaitu: 1) Taubat orang yang biasa (awam), yaitu taubat yang dilakukan terhadap dosa – dosa  yang lahir dan nyata, semisal dosa karena berzina, membunuh, mencuri, dan lain – lain; 2) Taubat yang khusus, yaitu taubat seseorang terhadap dosa – dosa yang bersifat batin, semisal dosa karena dengki, riya’, hasud, takabur, ujub, dan lain – lain; 3) Taubat yang lebih khusus, yaitu taubat dari dosa karena lalai mengingat Allah SWT. Rangka taubat yang demikianlah yang dimaksudkan oleh Rasulullah SAW dalam hadist yang mengatakan bahwa beliau sendiri bertaubat kepada Allah SWT seratus kali setiap hari.
Macam – macam derajat taubat
Imam Ghozali selanjutnya menjelaskan bahwa derajat taubat itu dibagi menjadi empat tingkat, yaitu: 1) Taubat yang teguh (istiqomah), inilah yang insyaallah disebut sengan taubat nasuha itu. Tidak kembali lagi melakukan perbuatan dosa, tidak bisa dibujuk, digoyang, didaya, dan lain – lain, sifatnya konstan dan muthmainnah; 2) Taubat yang menengah. Dia teguh bertahan, tidak kembali melakukan dosa – dosa yang besar, tetapi secara tidak sadar kadang – kadang masih melakukan dosa – dosa yang kecil; 3) Taubat yang bersifat sementara (temporary), yaitu tetap bertahan tidak melakukan perbuatan dosa sampai kepada satu jangka waktu tertentu. Hanya bisa bertahan sementara waktu, kemudian dia kembali melakukan perbuatan dosa itu; 4) Taubat yang lemah. Hanya berlaku untuk satu masa waktu yang amat pendek kemudian ia menjalankan perbuatan dosa itu kembali dengan sadar. Ini tidak ada bedanya dengan makan sambal, padahal ia sudah mengatakan pedas, tetapi harus berulang – ulang memakannya lagi.
Lebih lanjut lagi di dalam Ihya’Ulumuddin, Imam Ghozali membawakan pesan: “Jika seorang telah menyadari bahwa dirinya bermaksiat, maka bergegaslah untuk melakukan pertaubatan. Jika hal ini tidak segera dilakukan, maka perbuatan maksiat tersebut akan menggerogoti iman yang tersisa dalam dirinya. Bahkan kalau dosa – dosa itu tidak segera dijauhinya, maka tinggal menunggu waktu saat – saat lenyapnya iman dari hatinya”. Allah berfirman  dalam Al-Qur’an surat At-Tahrim ayat 8: ”Hai orang – orang yang beriman, hendaklah benar – benar kamu bertaubat kepada Allah agar segala dosamu dapat diampuni dan kamu dimasukkan kedalam surga dibawahnya mengalir sungai – sungai”.
Wallahua’lambissowab.

PENDIDIKAN BERSUMBER LANGSUNG DARI RASULULLAH SAW


Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan Kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. (QS. Al-Ahzab : 21)
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan yang menciptakan manusia dengan segala kesempurnaan-Nya sehingga manusia menjadi satu – satunya makhluk yang mempunyai kemampuan untuk mengenal Tuhan secara utuh, artinya bagaimana manusia seharusnya mampu menggali potensi diri dengan ilmu, dan ilmu tidak pernahnlepas dari yang namanya pendidikan.
Konsep pendidikan dalam Islam ternyata bukan untuk mengajarkan, akan tetapi untuk menumbuhkan. Kita terahir di dunia ini ternyata sudah mempunyai ilmu bawaan, khususnya ilmu mengenal (ma’rifah) kepada Allah SWT. Kemampuan itu terjadi setelah ruh manusia yang mempunyai pembawaan ilahiyah, robanniyah, bahkan telah membuat perjanjian dengan Tuhan untuk beriman sebelum ruh menyatu dengan jasad fisik (alastu birobbikum? Qaluu bala: apakah kalian mengaku Aku sebagai Tuhanmu? Jawab ruh manusia sebelum menyatu dengan jasad: sungguh Engkau adalah Tuhan kami). Oleh karena itulah, maka tujuan dari manusia hidup ini adalah untuk kembali mengingat janji kita kepada Allah SWT, yaitu pengakuan bahwa Allah SWT Tuhan kita. Jadi sebenarnya tugas dari pendidikan mengenal Allah SWT adalah bukan lagi untuk mengajarkan sesuatu yang baru, tetapi untuk mengingatkan dan mengaktivasi potensi yang sudah ada pada diri kita yakni salah satunya adalah sesuatu yang sudah lama kita ketahui. Ini merupakan asumsi dasar bahwa manusia itu sudah memiliki kesempurnaan. Allah SWT berfirman: “Sesungghnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ketempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya” (QS. At-Tin: 4-6). Karena pendidikan dipahami sebagai aktivasi, maka pendidikan itu sifatnya tidak hanya mengajarkan dan memahamkan tetapi juga mempersiapkan manusia itu secara lahiriyah dan bathiniyah.
Pendidikan kita adalah untuk mengingatkan dan menyempurnakan diri yang pada hakekatnya itu sudah sempurna. Bahwa manusia itu sudah terlahir dengan kesempurnaannya tersendiri, tetapi entah bagaimana kita “turun ke lumpur, ke kotoran dan kehinaan”, oleh karena itu pendidikan dengan sendirinya adalah untuk kembali mengingatkan kesempurnaan diri kita dan mengeksplorasi kesempurnaan itu. Artinya, kembali mengingat kesempurnaan berarti manusia harus mempersiapkan dirinya untuk menjadi “bejana” ilmu, “bejana” ma’rifah, dan memperindah dirinya karena manusia pada akhirnya adalah makhluk yang sangat indah karena dibuat dalam rupa Arrahman. Memperindah diri itu menjadi suatu rangkaian yang erjalin sejalan dengan pendidikan, intelektual, spiritual, dan estetika. Bukan hanya kita menjadi manusia yang intelek, yang spiritual tapi berarti kalau orang itu intelektual maka dia spiritual, kalau dia spiritual berarti dia adalah orang/makhluk yang indah, yaitu orang yang mempunyai estetika. Maka dari itu, dalam tradisi kita (Ahlusunnah Wal Jama’ah) tidak cukup sebuah pemikiran saja, namun cara pemikiran itu harus dituangkan melalui cara-cara estetika yang indah. Sebagai contoh, bahwa dalam tradisi kita tidak ada ungkapan suatu pendapat atau wacana dengan kalimat-kalimat yang kasar atau dengan kalimat-kalimat yang tidak enak di dengar, dengan melotot-melotot, dengan teriak-teriak, apalagi menyebut nama Tuhan dengan teriak-teriak.
Setelah kita mengetahui hal diatas sebagai dasar dari sistem pendidikan kita (Islami), berarti salah satu dari kata kunci dalam tradisi kita itu adalah “Adab”. Adab itu berasal dari kata “Ma’daba” (jamuan), seperti dalam Hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’us “Inna fi hadzal Qur’an Ma’dabatullah fil-Alrdl”  yang artinya: bahwa sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah hidangan/jamuan Allah SWT di dunia dst”. Artinya apa? Jika kita diundang ke sebuah acara jamuan, maka bagaimana kita harus makan? Apa kita makan seperti kita makan di warung-warung dengan mengangkat kaki atau mungkin menggunakan tangan. Ini berarti ada tata cara bagaimana menyantap makanan yang sopan lagi baik, ada etikanya, bagaimana duduknya, yang dibicarakan apa, sehingga bisa makan dengan indah dan sopan lagi beradab. Berarti adab itu adalah kondisi bagaimana sesuatu itu ada pada tempatnya yang benar (menempatkan sesuatu pada tempatnya yang benar), oleh karena itu tidak aneh ketika sastra jiga disebut dengan adab. Wallahua’lambissowab.